Baterai / accumulator / aki pada kendaraan
berfungsi sebagai sumber tenaga listrik, yang biasanya digunakan untuk
menghidupkan mesin, menghidupkan asesoris, menghidupkan lampu panel,
menghidupkan lampu depan dan belakang, menghidupkan lampu tanda belok dan
hazard. Aki basah memerlukan perlakuan khusus dibandingkan dengan aki kering,
aki basah akan lebih awet jika dilakukan pemeriksaan secara berkala, baik
ketinggian air aki dan kerusakan aki yang disebabkan oleh kerak. Berikut ini
adalah gangguan, cara mengatasi dan perawatan baterai / aki basah :
- Terminal Baterai
Gangguan
yang terjadi pada terminal (+) / (-) baterai biasanya disebabkan oleh air aki
yang meluap dan menimbulkan terjadinya kerak putih atau sambungan pada terminal
baterai yang kendor. Jika terdapat kerak putih pada terminal (+) / (-) baterai
dapat dibersihkan dengan menyiram air panas atau membersihkan terminal tersebut
dengan sikat. Namun bila kabel pada terminal kendor, cukup dengan
mengencangkannya saja menggunakan obeng atau kunci pas. Untuk mencegah agar kerak
putih pada terminal (+) / (-) baterai tidak muncul lagi, dapat diberikan
oli/pelumas pada terminal baterai, karena oli/pelumas dapat mencegah proses
korosi dari asam air aki.
- Sel
Gangguan yang terjadi pada sel biasanya terdapat kerak
pada plat sel, yang menyebabkan tegangan yang dihasilkan oleh baterai tidak
mencapai 12 volt, hal ini disebabkan karena tidak semua lapisan sel berfungsi
dengan maksimal dan berpengaruh kepda tegangan baterai yang dihasilkan. Untuk
mengatasi hal tersebut, kerak yang terdapat pada sel harus dirontokkan dengan
menggunakan air panas. Caranya dengan membuka tutup ventilasi dan mengeluarkan
air aki yang tersisa, setelah air aki habis masukkan air panas pada setiap sel,
pasang tutup ventilasi dan kocok-kocok aki sampai kerak didalam aki rontok.
Ulangi cara tersebut sampai aki benar-benar bersih, isi kembali air aki pada
setiap sel sejajar dengan garis upper. Cara ini belum tentu dapat
mengembalikan tegangan aki seperti semula, hal ini disebabkan karena telah
terjadi kerusakan pada sel aki. Namun bila kerusakannya masih kecil maka aki
masih dapat digunakan seperti semula. Untuk perawatan bisa mengecek kondisi sel
setiap 1 bulan sekali agar ketika mulai timbul kerak dapat langsung di
antisipasi lebih awal.
- Rumah Baterai / Body Baterai
Rumah baterai pecah atau retak adalah keadaan yang
jarang terjadi pada keadaan normal. Rumah aki dapat pecah atau retak jika jatuh
atau tabrakan, jadi kecil sekali kerusakan pada rumah aki ini bisa terjadi.
- Lubang Ventilasi
Pada tutup baterai terdapat lubang kecil yaitu lubang
ventilasi, berfungsi untuk sirkulasi udara di dalam rumah aki pada saat proses
pengisian aki. Selama proses pengisian air aki mendidih dan menjadi uap, jika
uap tidak keluar dari rumah aki maka tekanan di dalam rumah aki akan meningkat
dan bisa membuat aki meledak.
- Ketinggian Air Aki
Ketinggian air aki dapat di lihat pada ruamah aki,
dirumah aki terdapat garis dan tulisan upper (air aki penuh) dan lower
(air aki habis). Ketinggian air aki yang baik adalah posisi air aki sejajar
dengan garis upper sehingga semua bagian sel dapat berfungsi secara
maksimal dan tegangan yang di hasilkan dapat mencapai minimal 12,6 volt.
- Berat Jenis Air Aki
Pada proses ini tidak semua orang dapat melakukan
pemeriksaan disebabkan karena membutuhkan alat khusus (hydrometer). Alat
ini biasanya digunakan di dunia pendidikan, lomba otomotif dan uji kopetensi.
Berat jenis yang diperbolehkan minimal 1.27, semakin rendah nilai berat jenis
air aki maka semakin kecil tegangan yang dihasilkan dan sebaliknya.
- Tegangan baterai
Tegangan baterai dapat diperiksa mengunakan
multitester dengan memutar selector pada skala 50 DC volt atau dengan
menggunakan volt meter. Tujuan menggunakan skala 50 DC volt agar multitester
dapat membaca tegangan dari baterai (12,6 volt), jika menggunakan skala 10 DC
volt tegangan pada baterai tidak akan terbaca dan terdapat kemungkinan
multitester akan rusak.
No comments:
Post a Comment